::: Tak Cukup Uang Beli Sepeda Motor, Murtala Bunuh Diri ::: Pasien RSUD Cut Mutya Bertambah Sejak Ada JKA::: Terkait Pemukulan Siswa SMAN-1 Samudera, Kepsek: Keluarga Korban Telah Merekayasa ::: Bus Cenderawasih Asal Bireuen Terbalik di Simpang KKA:::

Headline

Headline
Islamic Center, Kota Lhokseumawe, (Busairi)

KOMPAS.com

Rabu, 24 Maret 2010

Oknum Polisi dan Enam Warga Dihambo Massa

LHOKSEUMAWE – Karena diduga telah melakukan perbuatan melanggar Syriat
Islam dan mengotori desa mereka, seorang oknum polisi dan enam kaula
muda lainnya Rabu (24/3) dihambo warga (dipukuli). Mreka tertngkap
basah dalam sebuah rumah di Desa Blang Panyang, Kecamatan Muara
Satu, Lhokseumawe sekitar pukul 02.00. Akibatnya satu diantaranya
terpaksa harus mendapat perawatan di Rumah Sakit karena kritis dan
seorang polisi Polres Lhkseumawe mengalami patah bagian hidung.

Mereka yang diduga melakukan perbuatan tak senonoh itu masing-masing
Fer (22), Ver (16), keduanya kakak beradik pemilik rumah, kemudian
Mur (21) pelajar asal Cunda, Kecamatan Banda Sakti, kemudian, Yuy
(20), asal Kecamatan Blang Mangat, Yt (20) asal Desa Alu Kala,
Kecamatan Muara Dua dan Raz (32) asal Desa Tambong Tunong, Kecamatan
Dewantara dan seorang aparat Polres Lhokseumawe, Briptu Win Naz.

Informasi yang diperoleh Serambi dari berbagai sumber, warga Desa
Blang Panyang sudah lama mencurigai gerak aksi muda mudi dalam rumah
tersebut. Namun, baru semalam warga melakukan penggerebekan, menurut
warga, sebelum menggerebek warga sempat melihat satu pasangan sedang
berbuat tidak senonoh dalam rumah.

Kemudian setelah digedor pintu, massa langsung menyuruh mereka keluar
dari dalam rumah. Tak lama kemudian petugas Willyatul Hisbah tiba
dilokasi dan massa mengitervensi WH supaya ke semua mereka dibawa ke
Meunasah, ketika itu massa langsung menghajar ketiga pria tersebut.

“Bahkan ketika sampai di Meunasah masa meminta ke semua mereka supaya
turun dari mobil lalu direndam dalam sungai depan meunasah sebagai
adat gamong kata masa. Setelah itu masa langsung menghajar mereka,
karena jumlah petugas kami sedikit, sehingga kami tidak dapat
membendungnya,” kata seorang petugas WH yang juga ikut dipukul masa.

Sehingga Razali sempat pingsan diamuk ketika hendak dibawa pulang dan
bahkan seorang polisi juga babak belur dihajar massa sehingga tulang
hidungnya dilaporkan patah. “ Kami terpaksa melarikan mereka ke Rumah
Sakit PMI, karena khawatir terjadi hal hal yang tidak diinginkan,
kemudian lima lagi kami bawa ke kantor Santpol PP dan WH Lhokseumawe.
Namun, menjelang sekitar puku 05.30 WIB mereka dijemput aparat Polres
Lhokseumawe,” kata petugas tersebut.

Sementara itu, Raz dan Yt yang ditemui Serambi di RS PMI Lhokseumawe,
menyebutkan ketika digerebek yang lainnya sedang berada dalam ruang
tamu. Sedangkan Raz dan Briptu Win Naz sedang berada dalam kamar depan
meja computer mengetik surat. ”Saya tidak terima dijahar hingga saya
pingsan, saya berani bersumpah tidak berbuat apa apa dalam rumah, saya
mengenal yang memukul saya dengan kayu dan menggunakan helm, sehingga
saya sempat tidak sadarkan diri,” kata Razali.

Ditambahkan Yt, dirinya memang tidak dipukul, tapi keenam teman
temanya dan saudaranya semua ikut dihajar masa, tapi yang terparah,
Raz dan Briptu Win Naz. “ Setelah dibawa ke Polres dari kantor WH,
kemudian sekitar pukul 11.00 WIB kami dibolehkan pulang setelah
dimintai keterangan ke semua kami,”kata Yanti seraya menambahkan,
rumah digerebek tersebut milik saudaranya.

Keuchik Blang Panyang M Kasem kepada Serambi menyebutkan, setelah
mengetahui ia langsung meminta kepada petugas WH supaya segera dibawa
ke kantor supaya tidak terjadi hal hal yanh tidak inginkan, karena
masa sudah begitu banyak berkerumum. Namun, ketika hendak dibawa
petugas WH ada, mereka sempat dipukul massa dalam gelap.

Sementara itu Kepala Satpol PP dan WH Kota Lhokseumawe, Ridwan Jali
kepada Serambi membenarkan kejadian tersebut. Namun, hingga sekitar
pukul 12.00 WIB siang ia mengaku tidak mengetahui kronologis kejadian
itu, karena belum menerima laporan. “ Itu bukan Khalwat, karena mereka
bukan berduaan, menurut saya, mereka melanggar Qanun nomor 11 tahun
2002 tentang adap dan sopan santun dalam pergaulan,” terang Ridwan
Jali.

Sedangkan Kapolres Lhokseumawe AKBP Zulkifli kepada Wartawan
menyebutkan, akan mengungkap pemukulan terhadap anggotanya dan warga
sipil, karena menurutnya ketika Bripru Win Saputra sedang bertamu
ketempat saudaranya. Dan ia juga mengenal pelaku yang memukul dirinya
dan ke enam muda mudi lainnya.

0 komentar:

Labels

Translate...

English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
by : BTF

Cari melalui Google

Tentang saya

Foto Saya
busairi
Lhokseumawe, Nanggroe Aceh Darussalam, Indonesia
Lihat profil lengkapku