(Aceh Utara-അന്ടലാസ്)
Melihat ketekunan, kegigihan, dan kekompakan masyarakat Desa Tanjong Pinenung, Kecamatan Seunuddon, Kabupaten Aceh Utara pasti kita akan mengacungkan jempol. Kenapa tidak, masyarakat yang manyoritas ekonomi menengah bawah ini mempu membangun dua unit tempat pengajian (Dayah) dengan cara swadaya masyarakat (gotong royong).
Meskipun berlantai pohon pinang dan berdinding papan, berkat kekompakan inilah akhirnya tercipta dua unit balai pengajian lebih kurang berukuran 6x3 meter, tanpa harus melayangkan proposal bantuan ke dinas-dinas yang juga belum tentu keluar dananya itu. “Dayah ini dibangun dengan mengutip dana dari masyarakat, dan untuk saat ini tanpa ada bantuan Pemerintah sepersenpun” sebut Tokoh masyarakat setempat, Ismail, kepada andalas, kemaren.
Berdasarkan cerita tokoh masyarakat tersebut, untuk membangun tempat menuntut ilmu agama itu pihaknya lebih dulu mengadakan musyawarah dengan mengumpulkan seluruh masyarakat yang ada desa, dan membentuk sebuah panitia. “Dan kita mengumpulkan dana dari masyarakat seilklasnya” tambah Ismail.
Tokoh masyarakat itu juga mengaku sangat prihatin, karena Aceh terkenal dengan Provinsi yang menjalankan Syariat ഇസ്ലാം. "Tapi fasilitas yang berbau Islam seperti dianak tirikan, yang sangat memperihatinkan lagi, masih saja ada masayarakat Aceh yang tidak mengerti sama sekali tentang Islam, sehingga masyarakat masih berada pada tataran yang dapat dikatakan റെര്തിങ്ങ്ഗ്" ujarnya.
Untuk mengatasai hal tersebut, masyarakat Desa Tanjong Pineung bertekat membangun dua unit tempat pengajian di tempat yang dulunya ditumbuhi semak belukar. “Kita harapkan dengan ada bangunan ini generasi-gerasi yang akan datang akan menjadi SDM yang handal tentang pengetahuan Agama Islam” kata dia.
Hal senada juga diutarakan Kepala Desa Tanjong Pinenung, Amirudsyah. Menurutnya, desa tersebut sangat membutuhkan balai pengajian, karena mengingat selama ini anak-anak usia sekolah yang ada di desa itu terpaksa harus menempuh beberapa kilo meter untuk menimpa ilmu agama. “Anak-anak desa kami sudah lama pergi ke desa sebelah untuk mengaji” kata kepala desa
Meskipun begitu, balai pengajian yang dipimpin oleh Tgk. Muktar tersebut belum dilengkapi dengan fasilitas MCK (Mandi cuci kakus), dayah tersebut masih serba kekurangan. “Oleh sebab itu, kami sangat membutuhkan bantuan dari pemerintah untuk melengkapi kekurangan dibalai pengajian ini, karena mengingat pengatahuan agama sanagat penting bagi generasi penerus. Kami. Dan bertekat akan menjadikan balai pengajian ini lebih maju” tambah Amirudsyah. (BSI)
0 komentar:
Posting Komentar