Lhokseumawe,FOKUS-Penggunaan dana dari sejumlah kabupaten/kota di Aceh disinyalir belum berpihak kepada rakyat, bahkan dana tersebut sebagian besar untuk belanja pegawai.
Kabupaten Aceh Utara yang memiliki dana tertinggi dalam APBK TA-2011 menghabiskan belanja pegawai sampai 54 persen. “Untuk tahun 2011, APBK paling tinggi adalah Kabupaten Aceh Utara yaitu sebesar Rp1,087 trilyun, dimana belanja untuk pegawai sebesar Rp587.429 miliyar atau 54 persen dari total APBK,” jelas Baihaqi, Koordinator Bidang Advokasi Dan Kampanye LSM Masyarakat Transparansi Aceh (MaTA), kepada Mimbar, Kamis (5/5).
Berdasar monitoring LSM anti korupsi ini, APBK Kabupaten Aceh Barat tahun ini sebesar Rp511,756 miliyar. Namun belanja untuk pegawai mencapai Rp328.353 miliyar atau 64 persen. Kabupaten Aceh Besar sebesar Rp695.726 miliyar, belanja untuk pegawai sebesar Rp432.756 miliyar.
APBK Kabupaten Aceh Selatan Rp544.500 miliyar dan untuk belanja pegawai sebesar Rp. 346.491 miliyar. Kabupaten Aceh Singkil sebesar Rp. 371.817 miilyar dimana belanja yang dialokasikan untuk pegawai sebesar Rp197.787 miliyar.
Kota Lhokseumawe sebesar Rp459.378 miliyar dan belanja pegawai mencapai Rp254.264 miliyar. Kota Banda Aceh Rp592.669 miliyar dimana belanja untuk pegawai mencapai Rp399.847 miliyar atau mencapai 67 persen dari total APBKnya.
Sementara, tambah Baihaqi, penggunan benja pegawai yang rendah hanya di Kota Babussalam dan Kabupaten Gayo Luwes. “Khusus Kota Subussalam dan Kabupaten Gayo Lues, anggaranya lebih besar untuk belanja publik yakni mencapai 52 persen dari total APBK 2011 dan ini merupakan suatu terobosan baru di Aceh,” paparnya.***
KOMPAS.com
Kamis, 05 Mei 2011
Penggunaan Dana APBK TA-2011 Belum Berpihak Kepada Rakyat
Diposting oleh busairi di Kamis, Mei 05, 2011
Labels
- Kisah Nyata (1)
- Olahraga (2)
- Politik (2)
Translate...
by : BTF
0 komentar:
Posting Komentar