RAKYATBICARA.com- Sedikitnya 700 hektare tanaman padi di lahan tadah hujan di pedalaman Aceh Utara terancam puso akibat kekeringan. Kondisi tersebut terjadi di Desa Tanjong Pinenung, Kecaman Seunuddon, dan Desa Gampong Blang Kareung, Kecamatan Nisam, Aceh Utara.
Tgk.A.Gani Yakob,47, warga Blang Kareung yang ditemui di desannya, Selasa (25/1) mengakui prihatin dengan kondisi tanaman yang mengalami kekeringan. “Ketika padi mulai ditanam sekitar tiga bulan lalu, airnya cukup. Tapi sekaranag tidak penah hujan lagi, sehingga tanahnya kering,” jelas dia.
Di kawasan itu terdapat saluran irigasi, namun sejak dibangun sampai sekarang, menurut A.Gani tidak berfungsi. Saluran tersebut berasal dari Irigasi Cot Gapieh di kawasan Krueng Keude Ampah. Namun diduga karena debit air sungai tidak mencukupi, sehingga petani Gampong Blang dan sekitarnya tidak mendapat suplai air irigasi.
Sebelumnya, warga masih bisa memanfaatkan air dari saluran pembuang yang bermuara ke Pelabuhan Umum Krueng Geukeuh. Namun sekarang air di saluran pembuang tersebut juga mengering. “Biasanya kalau air laut sedang pasang, air di saluran pembuang juga banyak. Jadi bisa ditarik dengan pompa ke sawah,” tambah dia.
Kondisi kekeringan juga terlihat di Desa Tanjong Pineung. Lahan sawah warga kering kerontang akibat tidak berfungsinaya saluran, sehingga mengancam tanaman padi warga. Mereka mengharap pemerintah daerah dapat segera membangun saluran irigasi yang bisa mengaliri air ke sawah-sawah warga.
KOMPAS.com
Selasa, 25 Januari 2011
Ratusan Hektare Tanaman Padi di pedalaman Aceh Utara Terancam Puso
Diposting oleh busairi di Selasa, Januari 25, 2011
Labels
- Kisah Nyata (1)
- Olahraga (2)
- Politik (2)
Translate...
by : BTF
0 komentar:
Posting Komentar