LHOKSEUMAWE, RAKYATBICARA.com- Memasuki hari ke 20 aksi demo warga tergusur pembangunan pabrik PT.Arun, belum mendapat respon dari pihak Pertamina. Kondisi ini memaksa ratusan warga memblokir jalan menuju perusahaan pengolahan gas alam cair ini, Senin (12/7).
Ketua Aliansi Masyarakat Tergusur, Sofyan kepada para wartawan menjelaskan, meskipun aksi tuntutan resetlement telah dilakukan, namun pihak pemerintah belum memberikan sinyal positif kepada warga. Menurutnya, Pertamina yang bertanggungjawab dalam penggusuran warga Blang Lancang, belum merespon tuntutan warga untuk mendapatkan tempat tinggal dan lahan pertanian. “Sudah 20 hari kita bertahan di bawah tenda, namun belum ada respon,” ungkapnya.
Menurut Sofyan, perusahaan BUMN ini telah melanggar perjanjiannya yang dikeluarkan ketika pemerintah Aceh masih dipimpin Gubernur Aceh Muzakir Walat. Warga tergusur yang berjumlah 542 KK, seharusnya mendapat lahan perumahan 1,5 hektare dan pertanian 1 hektare per KK. “Lahan perumahan itu satu setengah hektare dan lahan pertanian satu hektare,” tegas Sofyan seraya menambahkan sehingga jumlahnya mencapai 812 hektare. Namun saat ini pemerintah hanya menawarkan 121 ha untuk lokasi resetlemen warga.
Aksi bloksir jalan dilakukan warga sejak pagi. Selain menutup jalan mereka juga membakar ban bekas di tengah jalan. Bahkan menurut Sofyan, aksi blokir jalan akan terus berlanjut sampai tuntutan mereka dipenuhi. **
KOMPAS.com
Selasa, 13 Juli 2010
Jalan Ke Pintu Gerbang Pabrik PT.Arun LNG Diblokir
Diposting oleh busairi di Selasa, Juli 13, 2010
Labels
- Kisah Nyata (1)
- Olahraga (2)
- Politik (2)
Translate...
by : BTF
0 komentar:
Posting Komentar