RAKYATBICARA.com- Cuaca ekstrem yang melanda wilayah perairan Indonesia, tidak mempengaruhi nelayan Kabupaten Bireuen untuk melaut, sebab cuaca ekstrem di Bireuen tidak terlalu radikal, nelayan di Kabupaten itu masih ada sebahagian yang berani melaut.
“Namun hasil tanggapan nelayan sejak Desember 2010 hingga Januari 2011 menurun drastis.sehingga mempengaruhi tingkat kesejahteraan mereka” ujar Hamdan Hs, Pengelola Couldstorage (Gudang Pendingin) Pelabuhan Pendaratan Ikan (PPI) Peudada, miliki pemkab Bireuen, Selasa ( 25/1).
Tambahnya, menurunnya hasil tangkapan nelayan, mempengaruhi terhadap tingginya harga ikan di pasar Kota Bireuen. Kondisi ini diperparah lagi dengan meningkatnya sejumlah harga barang kebutuhan pokok lainnya.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan setempat, Syamsuar Syah, menyebutkan, minimnya hasil tangkapan nelayan tidak dipengaruhi oleh cuaca ekstrim sebagaimana yang melanda wilayah perairan lainnya di Indonesia. “Di Bireuen cuaca tidak ektrem, hanya saja hasil tangkapan nelayan yang memang menurun,” ungkapnya.
Berkenaan dengan cuaca yang tidak bersahabat, katanya, Panglima Laot biasanya selalu memberikan warning kepada nelayan agar tidak melaut. Namun, sampai saat ini panglima laot tidak memberikan peringatan tersebut.
Pada bagian lain Syamsuar Syah mengharapkan, kepada nelayan yang menggunakan boat pancing 2-3 GT agar melakukan usaha-usaha menjaga kualitas hasil tangkapannya dengan cara menyiapkan tempat pendingan yang layak, dengan demikian kualitas ikan masih bagus saat mereka merapat di PPI.
Sementara Abdul nelayan Kuala Mesjid, Kecamatan Kuala, Bireuen mengaku, lebih memilih tidak melaut disebabkan hasil tangkap yang minim, " Hasil tangkapan minim sehingga tidak menutupi untuk biaya oprasional, makanya saya lebih memilih tidak melaut,"sebutnya.
KOMPAS.com
Selasa, 25 Januari 2011
Tangkapan Nelayan Bireuen Minim Bukan Karena Cuaca Ekstrem
Diposting oleh busairi di Selasa, Januari 25, 2011
Labels
- Kisah Nyata (1)
- Olahraga (2)
- Politik (2)
Translate...
by : BTF
0 komentar:
Posting Komentar